Realita Dunia Kerja: Antara Harapan dan Kenyataan

Realita Dunia Kerja: Antara Harapan dan Kenyataan

Tangerang Selatan, Berita Pusat Karier UIN Jakarta – Dunia kerja seringkali dipandang sebagai pintu gerbang menuju kemandirian dan kesuksesan. Namun, bagi banyak lulusan baru, langkah pertama di kantor justru menghadirkan kejutan yang tak selalu manis. Ekspektasi yang dibangun selama di bangku kuliah kerap berbenturan dengan kenyataan di lapangan.

“Saya pikir ya kerja itu yaudah gitu teng-go pulang, cabut, ngerjain kerjaan juga ya kayak tugas biasa di kampus sesuai sama porsinya. Eh ternyata pas masuk ke dunia kerja, ya tuhan.. Rasanya kayak palugada, banyak hal-hal baru yang beda sama apa yang pernah diajarkan di kampus.” ujar Putri (23), Senin (13/10). 

Bagi banyak lulusan baru, dunia kerja sering dibayangkan sebagai ruang profesional yang teratur dengan jalur karier yang jelas. Namun, pada realitanya tidak sesederhana itu. Tekanan target, tuntutan adaptasi cepat, hingga beban kerja yang berat kerap menjadi sumber stres sejak awal perjalanan. Putri, seorang fresh graduate yang baru enam bulan bekerja, mengaku sempat kewalahan. “Awalnya saya kira pekerjaan bakal sesuai jurusan. Ternyata, lebih banyak dituntut untuk cepat belajar hal baru dan bisa menyesuaikan diri,” ujarnya, Senin (13/10). 

Selain keterampilan teknis, ada pula “aturan tak tertulis” yang menentukan kenyamanan bekerja. Cara berkomunikasi dengan atasan, memahami dinamika tim, hingga menghadapi rekan kerja yang sulit adalah hal-hal yang jarang diajarkan di kampus, namun sangat memengaruhi keseharian. “Kadang bingung ngadepin cara komunikasi atasan atau rekan kerja yang sulit. Hal-hal kayak gini kan nggak pernah diajarin di kampus, tapi justru sangat berpengaruh pada kenyamanan kerja,” tambahnya.

Jurang antara teori akademik dan kebutuhan industri juga menambah tantangan. Banyak fresh graduate merasa ilmunya tidak sepenuhnya relevan dengan praktik di lapangan. Meski penuh tekanan, dunia kerja tetap bisa menjadi ruang belajar yang berharga. Keterampilan yang didapatkan dari pengalaman magang, organisasi, atau proyek praktis menjadi bekal penting untuk mengurangi “culture shock”. Dengan kesiapan mental dan kemampuan beradaptasi, tantangan tersebut justru dapat menjadi pijakan untuk berkembang.

Dapatkan beragam wawasan, tips pengembangan diri, serta informasi lowongan kerja terkini hanya di Pusat Karier UIN Jakarta. Yuk, jadikan setiap langkahmu lebih terarah menuju kesuksesan!

(Amanda D./Ramzi Fawaz E.)

Tag :